Antena
omnidirectional yaitu jenis antena yang memiliki pola pancaran sinyal
ke segala arah dengan daya sama. Untuk menghasilkan cakupan area yang
luas, gain dari antena omnidirectional harus memfokuskan dayanya secara
horizontal (mendatar,dengan mengabaikan pola pemancaran ke atas dan ke
bawah,sehingga antean dapat di letakan di tengah-tengah base station.
Dengan demikian, keuntungannya dari antena jenis ini adalah dapat melayani jumlah pengguna yang lebih banyak. Namun kesulitannya
adalah pada pengalokasian frequensi untuk setiap sel agar tidak terjadi
interferensi. Antena jenis ini biasanya di gunakan pada lingkup yang
mempunyai base station terbatas dan cenderung untuk posisi pelanggan
yang melebar.
Antena
ini mempunyai sudut pancaran yang besar (wide beamwidth) yaitu 3600;
dengan daya lebih meluas, jarak yang lebih pendek tetapi dapat melayani
area yang luas Omni antena tidak dianjurkan pemakaian-nya, karena
sifatnya yang terlalu luas se-hingga ada kemungkinan mengumpulkan sinyal
lain yang akan menyebabkan inter-ferensi. antena omnidirectional
mengirim atau menerima sinyal radio dari semua arah secara sama,
biasanya digunakan untuk koneksi multiple point atau hotspot.
Sebuah
antena Omnidirectional adalah antena daya sistem yang memancar secara
seragam dalam satu pesawat dengan bentuk pola arahan dalam bidang tegak
lurus. This pattern is often described as "donut shaped". Pola ini
sering digambarkan sebagai "donat berbentuk". Antena Omnidirectional
dapat digunakan untuk menghubungkan beberapa antena directional di
outdoor point-to-multipoint komunikasi systems termasuk sambungan
telepon selular dan siaran TV.
Antena
omni mempunyai sifat umum radiasi atau pancaran sinyal 360-derajat yang
tegak lurus ke atas. Omnidirectional antena secara normal mempunyai
gain sekitar 3-12 dBi. Yang digunakan untuk hubungan
Point-To-Multi-Point ( P2Mp) atau satu titik ke banyak titik di sekitar
daerah pancaran. Yang baik bekerja dari jarak 1-5 km, akan menguntungkan
jika client atau penerima menggunalan directional antenna atau antenna
yang ter arah. Yang ditunjukkan di bawah adalah pola pancaran khas RFDG
140 omnidirectional antena. Radiasi yang horisontal dengan pancaran
360-derajat. Radiasi yang horisontal pada dasarnya E-Field yang berbeda
dengan polarisasi yang vertikal adalah sangat membatasi potongan sinyal
yang di pancarkan. Antena ini akan melayani atau hanya memberi pancaran
sinyal pada sekelilingnya atau 360 derjat, sedangkan pada bagian atas
antena tidak memiliki sinyal radiasi.
Pola radiasi dari antenna Omni
Contoh antena omnidirectional adalah antena model groundplane.
1/4 Lambda antena 2.4Ghz WIFI
ini adalah antena termudah yg bisa dibuat dengan penguatan sekitar 3-4 dBi tergantung tuning dan nilai2 element yg ada.antenna ini dibuat dr kawat copper (tembaga) atau brass (kuningan) dan mempunyai sudut elevasi reflektor 30* dan mempunyai arah pancaran ke segala arah “omnidirectional” kira2 gambarnya seperti ini.
Part
List-satu konektor tipe N female dgn 4 lobang sekitar,direkomendasikan
mempunyai teflon insulasi diantara outer dan inner konektor. -20 cm
tembaga atau kuningan berbentuk batang dgn diameter 2mm.
Konstruksi:
- dengan tang potong kawat yg dipakai menjadi 5 bagian masing2 4 cm panjangnya.
- dgn kikir sedang (permukaan kikir) ratakan ke 4 bagian yg berlubang pd konektor N tsb sehingga memudahkan kita menyolder bagian reflektor.
- dengan solder high power (yg mempunyai panas 80 watt minimal) solder ke empat batang kawat yg mau dipake di ke 4 sisi konektor tsb,hati2! panas yg cukup tinggi bisa melelehkan insulasi teflon yg ada di antara titik tengah konektor.(bagian yg berwarna putih susu).
- tekuk 0.5 cm pd ujung kawat (4 buah yg ditekuk) dgn sudut 90 derajat,hati2 dengan konstruksi yg sedikit rumit ini.
Sesudah
terpasang di keempat sisi konektor N,mk anda bisa solder bagian “hot
wire” yg berfungsi sbg antena yg sesungguhnya dgn hati2 dan tentu saja
rapi bukan..?
kemudian rapikan jg ujung bagian bawah yg ada di bagian konektor N
kemudian dengan sebuah teknik “jembatan keledai” kita gambar sudut 30 derajat dan tempel pd dinding utk mengukur ketepatan sudut antena yg kita buat, kemudian potong dgn tepat 3.05 cm radial (reflektor= yg tertempel pd ke empat sudut konektor N) dan central wire (yg tersolder di tengah konektor) ini perlu kehati2an dan ketepatan tinggi sebab kita akan bekerja pd freq yg amat tinggi! mk semakin tinggi suatu freq,akan semakin kritis pula nilai2 yg ada pd pembuatan antena tsb.
kemudian rapikan jg ujung bagian bawah yg ada di bagian konektor N
kemudian dengan sebuah teknik “jembatan keledai” kita gambar sudut 30 derajat dan tempel pd dinding utk mengukur ketepatan sudut antena yg kita buat, kemudian potong dgn tepat 3.05 cm radial (reflektor= yg tertempel pd ke empat sudut konektor N) dan central wire (yg tersolder di tengah konektor) ini perlu kehati2an dan ketepatan tinggi sebab kita akan bekerja pd freq yg amat tinggi! mk semakin tinggi suatu freq,akan semakin kritis pula nilai2 yg ada pd pembuatan antena tsb.
TIPS:
Pembuatan ini di alokasikan pd channel 6 (2.44 Ghz) atau tepat pd titik tengah pd freq channel yg ada (13 channel).saran terbaik adl jangan memotong dulu bagian tengah sepanjang 3.0 cm,tp biarkan sepanjang apa adanya dan kurangi tiap 0.1 cm dan ukur besaran signal dgn memaki software semacam Netstumbler.ini disebut “tuning and matching” jd kepanjangan yg dikehendaki hendaklah fixed dgn channel AP or wlan yg akan anda tuju.anda bisa melihat tuning by cutting ini sukses bila besaran signal akan membesar pd titik potong yg dikehendaki. Semakin pendek panjang iner wire semakin tinggi channel yg bisa diakses (dlm hal optimum signal receive maupun transmit) dan semakin rendah chanel yg dipakai semakin panjang pula iner wire.
Pembuatan ini di alokasikan pd channel 6 (2.44 Ghz) atau tepat pd titik tengah pd freq channel yg ada (13 channel).saran terbaik adl jangan memotong dulu bagian tengah sepanjang 3.0 cm,tp biarkan sepanjang apa adanya dan kurangi tiap 0.1 cm dan ukur besaran signal dgn memaki software semacam Netstumbler.ini disebut “tuning and matching” jd kepanjangan yg dikehendaki hendaklah fixed dgn channel AP or wlan yg akan anda tuju.anda bisa melihat tuning by cutting ini sukses bila besaran signal akan membesar pd titik potong yg dikehendaki. Semakin pendek panjang iner wire semakin tinggi channel yg bisa diakses (dlm hal optimum signal receive maupun transmit) dan semakin rendah chanel yg dipakai semakin panjang pula iner wire.
Perhitungan omni:
I. Omni Directional Antenna
a. Rubber Ducky Antenna
a. Rubber Ducky Antenna
Banyak
ditemukan diperalatan 2.4GHz 802.11 wireless network, seperti access
point dan router wireless. Penambahan gain rata-rata untuk antenna
seperti ini sekitar 2-2.2dbi (www.martybugs.net)
Salah satu cara untuk menambahkan kekuatan daya dari wireless omni directional antenna / rubber ducky antenna ini adalah dengan menambahkan semacam parabola tepat di belakang antena, sehingga antena yang tadinya menyebar luas dapat diarahkan ke dalam salah satu area tertentu. Gain yang didapat sekitar 10 to 12 dB.
Salah satu cara untuk menambahkan kekuatan daya dari wireless omni directional antenna / rubber ducky antenna ini adalah dengan menambahkan semacam parabola tepat di belakang antena, sehingga antena yang tadinya menyebar luas dapat diarahkan ke dalam salah satu area tertentu. Gain yang didapat sekitar 10 to 12 dB.
b. 360 Degree Omni
Gain yang didapat adalah 5-6 dbi.
Gain yang didapat adalah 5-6 dbi.
Source : http://chibyblogarea.blogspot.com/2011/04/antena-omnidirectional-dan-antena.html